Pages

Banner 468 x 60px

 

Senin, 11 Desember 2017

Sebaiknya Kita Tahu Etika Saat Vaping

0 komentar

Sebagai pengguna vaporizer kita tidak hanya menikmati vapor secara sendiri tetapi juga kita harus memperhatikan orang lain, baik pengguna vapor lain maupun orang lain yang tidak menggunakan vapor disekitar kita. Selain itu sebaiknya kita tahu etika saat vaping, karena kita tak hidup sendiri. Selain itu orang-orang masih menganggap vaporizer sama dengan merokok. Allteppos akan membahas beberapa etika saat vaping yang perlu kita perhatikan.

Batas Minimal Umur

Ingat batas minimal umur ketika penggunaan vapor perlu diperhatikan. Biasanya batas minimal umur penggunaan vapor adalah 18tahun tetapi dibeberapa negara batas minimal penggunaan vapor adalah 21/23 tahun. Hal ini dikarenakan bukan hanya liquid mengandung nikotin, tetapi pengetahuan dasar dan resiko penggunaan alat vaporizer sangatlah penting.

Jauhkan dari Anak Kecil dan Ibu Hamil

Sebaiknya kita menjauhkan paparan cloud vapor dari anak kecil dan ibu hamil, apalagi ketika kita menggunakan liquid dengan kadar nikotin tinggi. Nikotin secara umum bisa membahayakan janin bahkan kesehatan sang ibu. Selain itu paparan nikotin juga tidak baik bagi anak-anak yaitu dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena paru-paru pada anak yang sedang berkembang.

Tidak Menggunakan Vaporizer di No Smoking Area atau Tempat Umum

Sebagai pengguna vaporizer kita harus menghormati peraturan yang ada dan privasi orang lain. Anggapan orang lain saat ini masih menganggap vaporizer sama dengan rokok, walaupun asap yang dihasilkan tidak sama dengan rokok. Sebaiknya kita meminta izin terlebih dahulu sebelum menggunakan vapor ditempat publik.

Gunakan Secara Wajar

Mengulik vaporizer secara wajar, upgrade device sesuai dengan batasan yang dianjurkan. Gunakan vaporizer dengan in-hale dan ex-hale yang wajar, hal ini diperlukan karena otak kita juga memerlukan oksigen untuk bekerja. Perhatikan kadar nikotin yang bisa diterima oleh tubuh kita dan tidak menggunakan secara berlebihan. Sehingga kita harus tetap memperhatikan batasan untuk keamanan saat vaping dan kesehatan kita juga.

Hindari Penyebab Vaporizer Meledak

Apakah vapor bisa meledak? jawabannya bisa saja. Artikel yang membahas penyebab vaporizer meledak bisa dibaca di Benarkah Alat vapor/ Vaporizer bisa meledak?

Use Your Own Vaporizer

Jangan asal menggunakan vaporizer orang lain, atau sering kita tahu dengan sharing vapor. Ingat vapor itu untuk personal atau sendiri. Sebaiknya gunakan vaporizer mu sendiri dan tidak menggunakan vaporizer orang lain tanpa izin. Selain menghormati orang lain hal ini juga mengurangi penyebab bahaya kesehatan saluran pernapasan yang menular.
Hal lainnya adalah sharing liquid. Dengan berbagi liquid ini kita bisa mengatahui karakter masing-masing liquid tanpa harus mengeluarkan banyak budget, selain itu, berbagi untuk masyarakat kita adalah hal yang dapat mempererat persaudaraan. ber-etika saat vaping kenapa tidak?
take your vape and chill! 

Read more...

Penelitian Vape Lebih Aman Dari Rokok Konvensional

0 komentar

Jakarta (Antara) -- Hasil riset terbaru dari dua lembaga riset kesehatan asal Inggris, Royal College of Physicians dan Public Health England, menyatakan bahwa rokok elektrik atau vape 95 persen lebih aman dibandingkan rokok konvensional.


Riset ini hadir mengingat semakin tingginya keprihatinan masyarakat terhadap konsumsi rokok konvensional. Tercatat, lebih dari satu miliar orang di dunia merokok dan menghabiskan sekitar USD 700 miliar per tahun. Dengan tingginya jumlah perokok maka potensi jatuhnya korban yang diakibatkan rokok tentunya akan semakin banyak apabila tidak ada perubahan dalam tren konsumsi rokok.


Meskipun demikian, seperti yang dilansir Financial Times, tidak sedikit perokok berupaya untuk beralih ke alternatif yang lebih aman dari rokok tembakau. Salah satu solusinya adalah vape. Sayangnya, banyak negara yang belum mengembangkan peraturan untuk mengakomodir produk alternatif tembakau ini, sehingga para perokok sulit untuk mengakses vape. 


Salah satu negara pelopor penggunaan vape, Inggris, telah menerapkan peraturan kesehatan yang mengakomodir penggunaan vape. Data terbaru Ernst & Young menunjukan, terdapat pergeseran konsumen rokok konvensional ke vape sebesar 4,2 persen atau lebih dari dua juta orang pada 2013. 


"Meskipun tidak mungkin untuk memperkirakan risiko kesehatan jangka panjang terhadap vape secara tepat, data yang tersedia menunjukkan bahwa senyawa berbahaya yang terkandung dalam vape tidak melebihi lima persen dari rokok biasa, dan bahkan dapat lebih rendah dari nilai tersebut," ujar Public Health England. 


Terkait kekhawatiran bahwa penggunaan vape dapat memicu perokok pasif menjadi aktif telah dibantah oleh hasil riset Universitas Victoria (Kanaada). Riset tersebut menyatakan bahwa jumlah pengguna rokok konvensional menurun karena pengguna vape meningkat. 



TEMPO.COJakarta - Mengisap vape atau rokok elektrik kini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat urban di Indonesia. Pada awalnya, rokok dimaksudkan sebagai alternatif bagi orang yang ingin berhenti merokok karena dianggap memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Benarkah demikian?
Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP Indonesia) melakukan penelitian terkait dengan Kajian Keamanan dan Risiko Rokok Elektrik di Indonesia. Penelitian kualitatif dilakukan terhadap sembilan jenis cairan atau e-liquid yang digunakan untuk rokok elektrik.
Adapun penelitian dilakukan oleh Ketua YPKP Indonesia Achmad Syawqie bersama tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Salah satu tim peneliti dan dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Amaliya, mengatakan rokok elektrik kini tengah menjadi tren dan alternatif baru untuk penanggulangan ketergantungan rokok.
“Rotrik (rokok elektrik) dinilai lebih aman karena menggunakan e-liquid dengan kandungan yang tidak berbahaya dan lebih rendah risikonya dibanding rokok konvensional,” kata Amaliya dalam diskusi bersama YPKP Indonesia di Jakarta. Pada rokok elektrik ditemukan kandungan UP Propylene Glycol, USP Glycerin Natural/Vegetable dan pemanis buatan. Namun itu bukanlah zat berbahaya dan aman dikonsumsi manusia.
“Adapun kemungkinan bahaya yang ditimbulkan hanya saat zat-zat tersebut terdegradasi menjadi zat lain. Namun hal itu hanya didapati pada lima jenis cairan rokok elektrik setelah dipanaskan pada suhu tinggi,” ujar Amaliya.

Melalui kajian tersebut, YPKP Indonesia akan terus mengedukasi perokok aktif hingga komunitas rokok elektrik bahwa pemakaian rokok elektrik bisa menjadi alternatif bagi kecanduan rokok dengan risiko yang lebih rendah. “Namun rokok elektrik hanya disarankan bagi perokok yang ingin berhenti dari kecanduan. Tidak disarankan bagi mereka yang belum pernah merokok,” tutur Amaliya.
Read more...

Kamis, 30 November 2017

Stop smoking, start vaping

1 komentar
Jadi, kamu sudah mulai bertanya-tanya, ini alat apaan sih? Lucuk! Keren! dan lain sebagainya. Iya, vape memang terlihat lebih cool kalo dibawa, apalagi kalo dibandingkan dengan megangin rokok, minjem korek ke tetangga, atau manggil waiter cuma gara-gara minta asbak. Yah, ga berubah sih, kamu mungkin bakal mulai kebiasaan baru, "Eh, minjem powerbank dong, vape gw abis batre", atau "Eh bagi liquid dong.. kering nih..". Walaupun, tetep aja lebih elit dibanding, "Eh bagi rokok dong". Iya kan?
Jadi sebagaimana sebuah artikel dibuat, tetep aja artikel ini bakal berisi pendahuluan, bla bla bla, sebelum sampai ke bagian isi tentang apa itu VAPE atau APV. Jadi mari kita mulai.

Stop Smoking!

Berhenti merokok adalah impian dari banyak perokok.Tentu solusi yang sangat simpel adalah berhenti mampir ke warung untuk membeli dan menikmati sebungkus rokok. Itu benar, tapi coba aja tanyakan kepada para pecandu rokok untuk mematikan rokoknya seketika itu dan meminta mereka untuk tidak pernah menyentuh rokok lagi…hampir mustahil! (pasti beberapa lagi ngebantah dan ngomong "gue bisa kok berenti kapan aja gue mau").
Berhenti merokok adalah usaha yang terbilang sangat sulit untuk dilakukan…saking sulitnya, berbagai fakta secara medis sudah menunjukkan dengan jelas dan terbukti bahwa merokok sangat berbahaya untuk kesehatan, tapi nyatanya masih banyak orang yang tidak mampu lepas dari jeratan bernama rokok tembakau.

Start Vaping!

Vaping merupakan salah satu alternatif untuk para pecandu rokok yang ingin merubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tetapi tetap menginginkan sensasi merokok. Kata vaping berasal dari kata vapor yang berarti uap. Vaping merupakan proses merubah liquid menjadi uap atau vapor melalui suatu device yang disebut vape atau APV (tau kan arti nama Vaporide sekarang?). Kami sendiri bertujuan untuk menyebarkan keyakinan bahwa kegiatan vaping merupakan kegiatan yang jauh lebih positif dan jauh lebih sehat dibanding merokok tembakau. Dan kami sendiri telah membuktikan sendiri bahwa vaping dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan ngerokok. Banyak banget kok solusi yang ditawarkan untuk berhenti merokok. Dan kami juga sudah mencoba solusi lain. Hasilnya? NOL alias GAGAL TOTAL. Baru vaping ini yang bisa benar-benar menghilangkan kebiasaan merokok itu. Sehingga kami terinspirasi untuk menyebarluaskan amanat ini. Bedanya lagi dengan solusi-solusi yang lain adalah vaping sangat mengasyikkan. It’s fun! Bahkan sekarang sudah menjadi suatu lifestyle karena vape sendiri bisa menjadi sebuah gadget yang menarik.
Harapan kami dari pembuatan artikel ini adalah supaya para perokok, yang masih ragu dan bimbang untuk mengganti kebiasaan buruk mereka ke VAPING, mempunyai panduan dan pertimbangan yang jelas dan lengkap tentang vaping itu sendiri beserta manfaatnya.
Read on, you won’t regret it!
Herbert A. Gilbert

Tahun 60an yang kelam

Rokok elektrik pertama yang diciptakan dan dipatenkan pada tahun 1963 dari seseorang bernama Herbert A. Gilbert, dan hasil ciptaan nya mempunyai konsep yang tidak berbeda jauh dengan rokok elektrik yang kita pakai sekarang, seperti adanya flavor cardridge , elemen pemanas dan uap air.
Tapi kok Rokok Elektrik terkesan terhapus dari sejarah tahun 60an?
Tidak ada yang mengingatnya dibanding kejadian meninggalnya Marilyn Monroe, pembunuhan JFK atau mendaratnya Neil Armstrong ke Bulan. Jawaban yang paling pas yaitu dunia waktu itu belum siap untuk penemuan Herbert. Perusahaan manufaktur pada waktu itu tidak ada yang mengindahkan hasil ciptaan Herbert untuk diproduksi massal. Tahun 60an merupakan masa dimana industri rokok tembakau justru melesat.
Pasal-pasal hukum untuk pembatasan rokok tidak ada, tidak ada pelarangan iklan, dan merokok diperbolehkan di tempat manapun. Masa itu merupakan surga di bumi untuk para perokok. Akhirnya paten rokok elektrik Herbert kandas dan tidak ada yang melanjutkannya...sampai pada tahun 2003.

Mimpi Hon Lik

Hon Lik
Seorang periset medis asal RRC bernama Hon Lik adalah seorang perokok berat. Bedanya, disaat orang lain pasrah dengan kecanduannya, Hon Lik sangat berusaha untuk lepas dari jeratan rokok tembakau. Ayahnya meninggal gara-gara kanker paru-paru. Berdasarkan cerita Hon Lik, inspirasi untuk melanjutkan pembuatan rokok elektrik adalah dari mimpi! Kedengaran nya sangat dramatis, tapi begitulah pengakuan Hon Lik :
Suatu malam Hon Lik lupa melepas plester nikotin yang menempel di badannya. Aliran nikotin tersebut membuat Hon Lik bermimpi sedang tenggelam di lautan lepas. Dalam keadaan hampir sekarat karena paru-parunya penuh dengan air, secara ajaib airnya berubah wujud menjadi uap, alhasil Hon Lik bisa menhirupnya dan menghembuskannya dengan mudah! Dramatis,bukan? Ya namanya juga mimpi!
Mimpi Hon Lik langsung membuatnya bersemangat untuk mewujudkan nya menjadi nyata. Setelah riset bertahun-tahun, pada tahun 2006 ia menyampaikan hasilnya berupa rokok elektrik dengan desain baru ke publik internasional. Thank You Hon Lik!
Kembali ke vaping..

Rokok itu berbahaya!

Kita yakin kamu pasti sudah hapal dengan tulisan pada bungkus rokok tanpa perlu melihat lagi. "ROKOK DAPAT MENGAKIBATKAN KANKER SERTA GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN". Tapi, kenikmatan merokok membuat kita melupakan masalah yang mungkin akan muncul karena kebiasaan merokok. Bahkan tak jarang sampai melupakan kenyamanan orang-orang yang tidak merokok disekeliling kita. Kita yakin kamu sudah tau lebih detail berbagai macam bahaya dari merokok. Rokok mengandung TAR dan beberapa ribu zat beracun lainnya yang menyebabkan banyak sekali gangguan dalam tubuh, termasuk kanker, diabetes, impotensi, dan lain-lain. Intinya, kita tidak dapat menghilangkan kebiasaan merokok walaupun bahkan kita sudah tau resiko dan bahayanya.
Jadi bagaimana kalau kita bisa menghilangkan sebagian besar efek negatif dari merokok, tapi tetap dengan kenikmatan yang sama? Vaping-lah jawabannya.

Gosipnya adalah…

Mungkin kalian sering mendengar “Rokok Elektrik itu berbahaya!” “Ribuan bahan kimia dengan zat yang tidak jelas itu berbahaya untuk dihirup!” atau “Rokok Elektrik tidak lebih baik dari rokok tembakau!”.
Kontroversi tersebut dilontarkan tanpa berdasarkan fakta dan ada pembuktian secara medis bahwa rokok tembakau lebih aman..nyatanya? Nol besar! Gosip!

Fakta manisnya adalah…

Kami dapat memberikan link tentang beberapa hasil studi medis rokok elektrik... tapi kami yakin kamu terlalu malas untuk membacanya, jadi kami rumuskan saja menjadi beberapa alasan dibawah ini kenapa kamu lebih baik beralih ke vaping:
  • Vaping tidak menghasilkan asap, tetapi uap
    Merokok menghasilkan asap yang merupakan SISA pembakaran, sedangkan vaping memanaskan cairan hingga menjadi uap.
  • Vaping jauh lebih aman dibanding rokok tembakau
    Jika dibandingkan dengan rokok tembakau, jelas vaping jauh lebih aman. Kegiatan vaping tidak menghirup 4000an zat berbahaya yang terdapat di rokok tembakau yang banyak diantaranya menyebabkan KANKER.
  • Vaping lebih ramah terhadap isi dompetmu
    Hitungan nya simple kok, 1 botol E-Liquid 10ml yang harganya berkisar antara 45-70 ribuan rupiah dan pemakaiannya bisa selama 4 hari lebih murah dibanding seorang perokok berat yang mampu menghabiskan 2 bungkus atau lebih, membakar rokoknya sampai-sampai mengalahkan kereta api uap!
  • Dalam proses Vaping, kadar nikotin bisa diatur
    “Sama aja dong dengan rokok tembakau, sama-sama mengandung nikotin!” Tunggu dulu, kadar nikotin dalam rokok tembakau tidak bisa diubah, dan yang parahnya adalah ada beberapa zat-zat lain dalam rokok tembakau yang bercampur dengan nikotin sehingga menimbulkan kecanduan yang lebih hebat. Kadar nikotin yang secara pelan-pelan dapat dikurangi dalam e-juice adalah kunci untuk melepaskan diri dari kecanduan nikotin itu sendiri.
  • Vaping ga bikin baju bolong, celana bolong, meja kebakar, rumah kebakaran gara-gara ketiduran sambil ngerokok
  • Vaping ga bikin bau karena yang dikeluarkan adalah uap dengan berbagai rasa dan wangi.. (mo wangi strawberry, vanilla, cherry, jeruk, bahkan semangka?)
  • Vaping ga bikin meja berantakan karena abu rokok
  • Ga perlu minjem korek (paling minjem power bank)
  • dst.. dst..
Buat yang masih ingin membaca beberapa artikel, bisa dilihat disini
Kami bisa memberikan banyak perbedaan dan keuntungan lainnya yang bakal bikin kamu malas untuk membaca lebih lanjut. Jadi kita break dulu untuk tanya jawab singkat.
Jadi vaping tidak berbahaya sama sekali ?
Kami tidak mengatakan bahwa vaping tidak berbahaya. Tetapi vaping jauh lebih aman dari rokok. Saya yakin, kita semua setuju pada jaman sekarang tidak ada satupun hal yang risk free. Penggunaan yang salah, sanitasi yang salah pun bisa menimbulkan resiko.
Katanya nikotin itu racun lho. Ga takut ?
Nikotin itu racun. Kami pun setuju. Obat batuk pun bisa jadi racun kalau digunakan tidak dalam dosis yang tepat. Ada beberapa tes yang dilakukan dengan nikotin cair yang DITETESKAN ke kulit. Ya jelas saja berbahaya. Obat tidur pun berbahaya kalau digunakan sembarangan. (Pssttt.. lalu mengapa rokok masi dijual kalau sudah tau nikotin berbahaya?) Nikotin pun mempunyai kegunaan sendiri yang apabila digunakan dalam dosis yang tepat, tidak berbahaya bagi tubuh.
"In humans, nicotine-induced improvement of rapid information processing is particularly well documented.... Preliminary studies have found that some aspects of the cognitive deficit in Alzheimer's disease can be attenuated by nicotine." [Levin E D, "Nicotinic systems and cognitive function," Psychopharmacology, 108(4):417-31, l992]
Paru-paru basah dong kalo hirup uap terus?
Nah ini dia, salah satu salah kaprah paling umum. Silahkan baca artikel ini
Buat yang malas baca, kita kutip sebagian dari isinya.
Sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2, maka wajar saja jika paru-paru selalu dalam keadaan basah. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan paru-paru basah? “Sebenarnya di dunia medis tidak ada istilah paru-paru basah. Kemungkinan yang dimaksud oleh sebagian besar orang adalah effusi pleura,” kata Dr. Faisal Yunus.
Effusi pleura adalah suatu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di rongga pleura –rongga pemisah antara paru-paru dan dinding dada. Dalam jumlah yang normal, cairan ini berfungsi sebagai pelumas saat paru-paru mengembang dan mengempis ketika Anda bernapas. Penumpukan cairan di rongga pleura bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya gagal ginjal, gagal jantung, dan kanker.
Di Indonesia, penyebab effusi pleura terbesar adalah karena tuberkulosis. Para penderita effusi pleura biasanya akan merasakan gejala sesak napas, sering batuk yang disertai dahak, dan rasa nyeri di dada. Jadi, penyebabnya bukanlah karena udara dingin, atau tidur dengan kipas angin yang diarahkan ke tubuh, seperti yang selama ini sering Anda dengar. Udara dingin hanya dapat memengaruhi kondisi kesehatan Anda saat vitalitas tubuh sedang menurun.
Jadi sebenarnya istilah paru-paru basah itu merupakan istilah dari effusi pleura atau ada juga yang menyebut pneumonia (radang paru-paru) dimana paru-paru kemasukan organisme seperti bakteri atau virus, yang mana setelah organisme memasuki paru paru, mereka biasanya menetap di kantung udara dan bagian-bagian dari paru-paru dan berkembang pesat. Pada daerah ini paru paru kemudian menjadi terisi dengan cairan dan nanah (sel-sel inflamasi tubuh) yang terbentuk karena tubuh berusaha untuk melawan infeksi.
Dan juga, sebagian besar udara yang kamu hirup mengandung uap air. Jadi, silahkan hitung berapa banyak uap yang sudah kamu hirup.
Jadi mungkin untuk saat ini kita bisa bersama-sama setuju bahwa nikotin lebih aman dibandingkan rokok. Jadi kita langsung lanjut ke pembahasan tentang vape.
Read more...
 
Vape Education © 2017